Jakarta - Aksi tawuran pecah di depan kampus Universitas Moestopo Beragama, tak jauh dari Bundaran Senayan, Jakarta Pusat. Dalam aksi tersebut seorang wartawan dirampas kameranya dan dipukul.
Wartawan tersebut adalah Fahrizal Lubis dari Liputan6.com. Dia mengatakan, awalnya dia keluar dari kantornya yang juga berada di wilayah Bundaran Senayan untuk membeli makanan. Tiba-tiba melintas sekelompok pemuda yang membawa kayu dan batu mengarah ke kampus Moestopo.
"Kemudian saya ikutin. Saya lihat, kelompok pemuda itu kemudian menarik salah seorang dari arah kampus ke sebuah pos Polantas. Terjadi aksi pemukulan," kata Fahrizal saat berbincang dengan detikcom, Kamis (24/10/2013).
Sesaat setelah itu, sekelompok mahasiswa kemudian keluar dari kampus. Suasana pun berubah ricuh. Fahrizal melihat ada petugas polisi di lokasi tersebut. Merasa aman, Fahrizal kemudian mengeluarkan kamera video dan mulai merekam suasana.
"Terus tiba-tiba ada yang narik saya dan nanya, "Kamu siapa?" Saya bilang saya wartawan. Lalu tarik-tarikan kamera, namun lepas dari tangan saya. Muka saya dipukul," kata Fahrizal.
Fahrizal kemudian mencari tahu keberadaan kameranya. Salah seorang mahasiswa mengatakan, dirinya bisa mengambil kameranya lagi di dalam kampus Moestopo.
"Saya disuruh masuk, tapi harus sendiri. Pas masuk, puluhan orang mengelilingi saya. Terus ada yang bilang, kalau mau kameranya kembali, saya harus menghapus gambar rekaman saya," katanya.
Akhirnya kamera Fahrizal kembali ke tanganya. Dia pun berhasil keluar dari kampus. Setelah kejadian tersebut, Fahrizal langsung membuat laporan ke kantor Polres Jakarta Selatan dan juga membuat visum.
"Pipi sebelah kanan saya lebam. Saya sudah laporkan kejadian tersebut dengan nomor LP/2105/K/X/2013/PMJ/RESJAKSEL," kata Fahrizal.
Detik.com