Purwakarta - Kemarau berkepanjangan membuat debit air di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, terus mengalami penyusutan. Tinggi muka air (TMA) waduk berada di bawah batas normal.
Normalnya, TMA waduk adalah 99 meter dari dasar. Namun saat ini hanya 98 meter. Kondisi ini membuat pengelola waduk harus mengatur sistem pembuangan debit air yang mencapai 150 liter kubik per detik. Sebelumnya 200 liter kubik per detik.
Menurut Direktur Utama Perum Jasa Tirta II Jatiluhur, Herman Idrus, mengatakan berdasarkan data BMKG, musim kemarau diperkirakan akan berlangsung hingga bulan November mendatang. Dampaknya, air di waduk ini akan terkuras banyak. Untuk itu, pengelola akan terus mengurangi keluarnya air untuk menjaga ketersediaan air hingga November.
"TMA di Jatiluhur sedikit di bawah dari normal, sehingga pengeluaran kita atur. Pengeluaran air dikurangi," tutur Herman, Kamis (30/7/2015).
"Jika air sudah mencapai titik 94 meter, maka kita akan gunakan air tampungan dan air cadangan jika kondisi ini terus terpuruk," imbuhnya.
Penyusutan tinggi muka air waduk akan mengancam pasokan air untuk pengairan areal pertanian, pasokan air minum ke Jakarta dan pasokan listrik berkurang. Pihak pengelola terus berkoordinasi baik di hulu maupun di hilir terkait hal tersebut.
(try/try)
Sumber