Jakarta - Masalah insomnia menurut ahli dapat memengaruhi sekitar 40 sampai 80 persen populasi pria yang obesitas. Nah menurut studi terbaru yang dilakukan di Finlandia, orang-orang gemuk dengan masalah insomnia kronik ini mungkin dapat tidur lebih nyenyak setelah olahraga.
Setidaknya pada studi yang dilaporkan di jurnal Sleep Medicine, setelah 45 partisipan yang memiliki masalah insomnia dan kegemukan mengikuti program aerobik selama 6 bulan, mereka dilaporkan mengalami perbaikan kualitas tidur.
Data partisipan setelah mengikuti program olahraga ketika dihitung dan dibandingkan dengan data sebelum studi terlihat bahwa mereka memang menjadi lebih cepat dan lebih mudah tertidur. Partisipan juga melaporkan saat sudah tidur mereka menjadi lebih jarang terbangun di malam hari dan bisa merasa lebih puas ketika bangun di pagi harinya.
Serge Brand dari Center for Affective, Stress and Sleep Disorders di klinik psikiatri University of Basel yang tak terlibat dalam studi berkomentar aerobik membantu karena berdampak baik pada tubuh seperti memperbaiki performa sistem kardiovaskuler. Lebih jauh aerobik juga meningkatkan kebutuhan tidur tubuh secara alami, alasannya karena tidur adalah masa penting tubuh untuk memperbaiki otot-otot pasca olahraga.
"Olahraga aerobik ini cocok juga untuk wanita dan mereka yang tidak memiliki masalah kelebihan berat badan," kata Brand seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (7/4/2016).
"Tampaknya segala latihan yang menguji ketahanan seperti joging, berenang, atau dansa yang dilakukan setidaknya selama 30 menit per hari selama 3-5 minggu bisa menghasilkan dampak tertinggi," pungkas Brant.
DetikHealt