Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika akhirnya mengumumkan para pemenang tender Palapa Ring seperti yang dijanjikan oleh Menkominfo Rudiantara sebelumnya. Siapa saja mereka?
Seperti detikINET kutip dari keterangan yang dilansir Kemenkominfo, Jumat (22/1/2016), pengumuman pemenang lelang untuk masing-masing paket adalah sebagai berikut:
Paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Moratel-Triasmitra:
1. PT. Moratelematika Indonesia 90%
2. PT. Ketrosden Triasmitra 10%
Paket Tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima:
1. PT LEN (Ketua Konsorsium) 51%
2. PT Teknologi Riset Global Investama (TRG) 34%
3. PT Sufia Technologies 5%
4. PT Bina Nusantara Perkasa (BNP) 5%
5. PT Multi Kontrol Nusantara 5%
Sementara untuk Paket Timur ternyata masih ditunda dan perlu dilakukan penyiapan ulang karena kompleksitas profil medan di wilayah Timur.
Proyek Palapa Ring sendiri adalah proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik nasional yang ditujukan demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Indonesia.
Ruang lingkup Proyek Palapa Ring sendiri adalah sebagai berikut:
a. Melayani daerah non-financially feasible (tidak layak secara bisnis/keuangan);
b. Pemerintah berperan menyediakan penjaminan;
c. Distruktur sebagai PPP/Kerjasama Pemerintah Badan Usaha; dan
d. Merupakan proyek PPP pertama di sektor telekomunikasi.
Proyek Palapa Ring sendiri akan melayani 57 kabupaten/kota di Indonesia yang terbagi menjadi Paket Barat yang menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km.
Kemudian Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km.
Dan terakhir Paket Timur yang menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua, (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km.
Palapa Ring dengan nilai proyek USD 230,64 juta itu sendiri ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018. Menkominfo sebelumnya berharap, proyek ini mulai beroperasi sepenuhnya pada 1 Januari 2019. (rou/rou)
Sumber